RAGAM METODE PENYULUHAN (3)

5. Demonstrasi 

Metode demonstrasi, sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif. Karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah “ dengan melihat kita menjadi percaya “. Artinya, di dalam kegiatan penyuluhan kehutanan, kepada sasaran kegiatan penyuluhan kehutanan perlu ditunjukkan bukti-bukti yang nyata yang dapat dilihat dengan mata kepala mereka sendiri, agar mereka mempercayai segala sesuatu, yang disuluhkan. Bila mereka sudah percaya, mereka pasti lebih cepat terdorong untuk mencoba dan menerapkannya. Oleh sebab itu, metode demonstrasi hampir selalu diterapkan setidak-tidaknya pada tahapan minat dan menilai, karena memerlukan biaya yang relatif mahal. 

Metode demonstrasi ada tiga macam yaitu demonstrasi cara, demonstrasi hasil, dan demonstrasi cara dan hasil. Meskipun demonstrasi ini merupakan metode yang efektif, bukan berarti bahwa metode demonstrasi ini mudah dilaksanakan, sebab selain memerlukan biaya yang relatif besar, pelaksanaan demonstrasi ini menuntut banyak persyaratan yang seringkali sulit dipenuhi. 

6. Metode pertemuan kelompok 

Termasuk dalam metode pertemuan kelompok adalah ceramah, diskusi dan kursus atau pelatihan. 
a) Ceramah 
Metode ceramah umumnya diselenggarakan dalam suatu tempat dengan suasana yang cukup menunjang terselenggaranya suasana pembicaraan yang komunikatif. Ruangan yang tersedia relatif cukup luas dengan kapasitas tampung 50-500 orang. Pada kegiatan pertemuan yang metode ceramah, penyuluh kehutanan sebaiknya hanya menyampaikan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada sasaran penyuluh kehutanan untuk menyampaikan tanggapan terhadap hal-hal yang disampaikan, dengan catatan hal-hal yang disampaikan yang berupa pokok pikiran tadi dikuasai penjelasannya secara mendetail oleh penyuluh. 

Karena jumlah sasaran penyuluhan cukup besar maka diperlukan alat bantu yang menunjang kelancaran pertemuan baik berupa materi tertulis maupun gambaran yang terproyeksi yang memiliki ukuran yang cukup besar. Jika peralatan tidak tersedia, penyuluh kehutanan harus pandai membaca situasi dan berusaha untuk menarik perhatian para hadirin untuk memperhatikan materi yang disuluhkannya. Waktu ideal untuk penyelenggaraan penyuluhan kehutanan dengan metode ceramah ini maksimum 1 – 2 jam. 

b) Kuliah 
Metode kuliah tidak jauh beda dengan metode ceramah, penyuluh relative mendominasi kesempatan berbicara dan menggunakan alat peraga. Perbedaannya, yaitu : 
  • Pada umumnya diselenggarakan di dalam ruangan tertutup 
  • Jumlah sasaran relative terbatas (maksimum 50 orang) 
  • Sasaran penyuluh kehutanan relative memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menyampaikan tanggapan dan meminta penjelasan kepada penyuluhnya. 
Dalam penerapan metode ini seorang penyuluh harus benar-benar memiliki persiapan yang baik dan berkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, penguasaan materi penyuluhan kehutanan, maupun sikap terhadap sasarannya. 

c) Diskusi 
Metode diskusi memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada sasaran untuk menyampaikan tanggapannya, pendapatan, atau pun saran. Berbeda dengan metode ceramah dan kuliah, peran penyuluh dalam metode ini relative kecil. Kehadiran penyuluh lebih banyak sebagai fasilitator atau nara sumber dan bukan semata-mata sebagai informan. 

Sebaiknya cara diskusi diselenggarakan pada waktu tertentu secara teratur. Usaha menghidupkan kelompen capir kehutanan di pedesaan, acara diskusi merupakan media yang efektif. Topik diskusi sebenarnya dapat berasal dari adanya media penyuluhan kehutanan yang lain. Hasil diskusi dalam penyuluhan kehutanan harus berupa perumusan dari hasil beberapa pemikiran para petabi untuk kemudian dilaksanakan bersama. Dalam melaksanakan acara diskusi, seorang penyuluh kehutanan tidak perlu banyak berbicara dan memegang kendali diskusi. 

d) Kursus 
Kursus pada masyarakat tani hutan sebenarnya merupakan sistem penyuluhan kehutanan yang dapat digunakan beberapa media dan metode penyuluhan kehutanan. Kursus tani hutan merupakan sistem pendidikan pemanfaatan hutan dan lahan disekitarnya untuk masyarakat yang berdiam di sekitar hutan dalam usaha membantu dan membimbing keluarga menyangkut cara kerja dan teknik pemanfaatan lahan dan hutan dengan baik. Dalam penyuluhan kehutanan yang ampuh untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. 

Kursus tani hutan dapat juga dianggap sebagai alat untuk mempertebal pengertian dan kesadaran petani dalam usaha memperbaiki kesejahteraannya. Dengan kata lain, tujuan kursus tani hutan adalah meningkatkan pengertian pengetahuan kecakapan dan kegiatan etani dalam rangka memanfaatkan lahan dan hutan untuk kesejahteraannya. 

7. Kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa atau kelompen capir 

Kelompen capir sebenarnya merupakan kelompok secara rutin memburu informasi dari media massa yang nilainya bermanfaat bagi pemenuhan atau untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang dihadapinya dan mendiskusikannya dalam pertemuan berkala yang telah mereka sepakati bersama. Dengan demikian kelompen capir sebenarnya adalah kelompok diskusi, tetapi sumber informasi yang dimanfaatkan tidak bersumber atau berasal dari penyuluh kehutanan, melainkan dari media massa. 

Seperti halnya metode diskusi, metode kelompen capir sangat efektif untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan atau bahkan keterampilan anggotanya, pada tahapan sadar, minat, menilai atau juga mencoba.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AGAM EXTENSION - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger