Kelompok tani lahan pasir pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada musim tanam mendatang akan menerapkan sistem pertanian tumpangsari antara tanaman bawang merah dengan padi.
"Setelah panen cabai ini selesai, rencananya kami akan mencoba menanam secara tumpangsari antara bawang merah dengan padi," kata ketua kelompok tani lahan pasir di Desa Srigading Tangguh Rejeki Sunardi di Bantul, Sabtu (1/12).
Menurut dia, secara teknis pertanian tumpangsari merupakan dua tanaman yang ditanam dalam lahan yang sama dengan waktu yang hampir bersamaan, untuk menghasilkan produksi panen yang maksimal.
Ia mengatakan, pertanian tumpangsari pernah dicoba antara cabai dengan bawang merah seperti yang dilakukan saat ini. Namun, melihat kondisi yang sudah memasuki musim hujan, maka petani mencoba mengembangkan padi dengan bawang merah.
"Rencananya kami mulai tanam pada pertengahan Desember ini, secara teknis nanti kami mulai tanam bawang merah terlebih dulu, setelah bawang berumur 40 hari kami mulai menyemai padi," katanya.
Dengan begitu, lanjut dia, ketika tanaman bawang merah memasuki masa panen sekitar Februari-Maret 2013, padi sudah berusia sekitar dua bulan sehingga dua bulan kemudian mulai memasuki usia panen.
"Ini akan menghemat waktu sekitar dua bulan, karena saat penyiraman bawang merah nanti tanaman padi juga membutuhkan air lebih," katanya yang menambahkan biasanya harga bawang merah saat itu harga jual tinggi.
Ia mengatakan, dari lahan garapan seluas 25 hektare milik kelompok tersebut, lahan yang diujicoba untuk pertanian tumpangsari bawang merah dengan padi itu sekitar satu hektare.
"Kami akan mencoba satu hektare dulu sebagai lahan demplot, tapi kemungkinan nanti kawan-kawan juga akan mencoba. Kalau hasilnya bagus, akan terus dikembangkan," katanya. (Ant/OL-9)
Posting Komentar