Mantan Menteri Pertanian Anton Aprianto menyebutkan penyuluh pertanian kebanyakan bertugas di kantor ketimbang turun ke desa.
"Penyuluh banyak berada di kantor ketimbang menyambangi petani," ujarnya saat memberikan paparan di rapat kerja wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Lampung Selatan di Kalianda Resort, Sabtu, (9/2).
Alasan klasik, ujarnya, sehingga semangat penyuluh pertanian Indonesia lemah adalah faktor kesejahteraan.
Anton mengatakan, seharusnya tidak demikian. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, penyuluh harus memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap bidang tugas mereka.
Anton menyatakan, kondisi pertanian kita memang sedikit agak terganggu. Karena, banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
Penyebab rendahnya kualitas dan kuantitas pertanian Indonesia, Anton mengatakan, lemahnya kualitas dan kemampuan manajerial penyuluh pertanian yang ada.
Alasan lainnya, pembangunan sektor pertanian Indonesia tidak terintegrasi, antara Bappeda, Perkebunan, dan Pertanian sendiri.
Semestinya, pengembangan sektor andalan pertanian harus terintegrasi. Kalau, misalnya, terintegrasi, persoalan di sekitar pertanian dapat diselesaikan dan memenuhi keinginan dan cita-cita para petani.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Pengurus Wilayah Perhiptani Lampung, Joko Umar Said dan Ketua DPC Perhiptani Lampung Selatan, Sutono. (Metrotvnews.com)
Posting Komentar